Senin, 30 Agustus 2021

KHITAN KLAMP 4 G PLUS

Prosedur khitan termasuk ke dalam operasi yang relatif sederhana, yaitu hanya dengan dibius, memotong kulit preputium, menjahit luka, dan menutup luka dengan kasa steril. Ketika bersunat atau berkhitan, sebagian preputium yang menutupi jalan keluar urine dibuang sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan. Terbukti penis laki – laki yang disunat lebih higienis. ‘IMAGE sunat yang menyakitkan dari zaman dahulu sampai sekarang masih melekat dalam pemikiran masyarakat. Sunat atau khitan zaman dahulu, lebih banyak protokol yang harus dilalui dalam prosesnya. Harus direndam dulu sebagai pengganti anesthesi, tidak dijahit , dan cukup dibalut dengan kain bersih dan dikerjakan oleh dukun sunat atau ahli sunat, tanpa diberikan apa – apa ketika pulang. Seiring dengan perkembangan zaman, sunat mulai dikerjakan oleh mantri sunat dengan cara dibius sebelum sunat, dilakukan pemotongan pada kulit preputiumnya, kemudian dijahit, ditaburi bubuk obat sebagai pengganti anti biotik, ditutup dengan perban atau kasa steril, dan diberikan obat ketika pulang, disuruh datang lagi untuk kontrol berikutnya. Metode ini pun berevolusi dan menghasilkan beberapa pilihan sunat modern. Salah satunya adalah Khitan Klamp, metode sunat modern khitan KLAMP diklaim sebagai metode khitan yang lebih efektif minim rasa sakit, lebih nyaman dan minim komplikasi. Rumah Khitan Gresik adalah salah satu Tempat Khitan Modern yang menggunakan metode modern Khitan Klamp, metode khitan yang nyaman dan bebas rasa sakit. Khitan Klamp adalah metode khitan dengan menggunakan clamp alias klem, yakni semacam tabung plastik khusus yang memiliki ukuran bervariasi sesuai dengan ukuran penis. Prinsip sunat klamp adalah dengan menjepit kulit penis (kulup) menggunakan alat sekali pakai, kemudian kulup tersebut dipotong dengan pisau bedah tanpa dijahit. Banyak orangtua yang memilih sunat dengan khitan klamp karena luka sunat lebih cepat kering dan sembuh. Namun, seperti halnya metode sunat yang lain, khitan klamp juga memiliki beberapa kekurangan yang harus menjadi pertimbangan Anda. Kelebihan sunat klamp dibanding metode sunat lainnya Salah satu ketakutan orangtua saat membawa Si Kecil sunat adalah melihatnya meringis kesakitan. Namun dengan khitan klamp, kekhawatiran ini bisa diminimalisir karena sunat ini memiliki beberapa kelebihan, seperti:  Proses sunat klamp sangat cepat, yakni hanya sekitar 7-10 menit.  Anak tidak merasakan sakit ketika disunat, bahkan bisa langsung memakai celana dan beraktivitas seperti biasa usai disunat.  Tidak memerlukan jahitan maupun perban karena perdarahan minimal.  Luka sunat boleh kena air. Meskipun demikian, orangtua harus merogoh kocek lebih dalam ketika memilih metode sunat ini. Selain itu, klem yang menempel pada penis dapat membuat Si Kecil merasa tidak nyaman, terutama selama pengerjaan pemotongan kulup. Proses Pengerjaan Khitan Klamp Hal yang harus diperhatikan saat melakukan sunat klamp adalah pemilihan klem yang sesuai ukuran penis anak. Penting juga untuk memastikan penjepit yang digunakan pada proses ini bersifat sekali pakai untuk menghindari nekrosis alias matinya sel dan jaringan yang terdapat pada penis. Setelah alat dan pasien siap, dokter akan menutup penis dengan kain steril yang tengahnya berlubang. Penis anak kemudian disuntik anestesi lokal atau menggunakan krim anestesi. Setelah itu, langkah sunat klamp yang dilakukan adalah:  Probe (semacam batang besi kecil) dimasukkan ke bagian kulup anak untuk membersihkan area tersebut, namun tidak sampai membuka uretra (saluran kencing).  Dengan menggunakan klamp lurus, punggung kulup akan dijepit demi meminimalkan perdarahan, tapi bagian uretra tidak terjepit.  Dengan gunting, area pertengahan kulup yang di-klamp akan digunting untuk persiapan penyisipan bel pada klem.  Dengan menggunakan kassa, kulup ditarik hingga bagian leher penis, lalu diposisikan kembali, kemudian kedua ujung tepi yang telah dipotong dijepit dengan klem.  Dokter kemudian akan memilih ukuran bel yang sesuai dengan ukuran penis anak, lalu bel dimasukkan ke bawah kulup hingga terpasang dengan benar.  Klem lalu dipasang, kemudian dokter mengukur banyaknya kulup yang akan dipotong dengan metode sunat klamp.  Setelah pasti, klemakan dikencangkan, tunggu 5 menit, baru dilakukan pemotongan kulup. Kondisi klem dan bel masih terpasang di penis anak.  Setelah sunat klamp dirasa sudah rapi, klem akan terlebih dahulu dicopot, kemudian baru bel dilepaskan menggunakan kain kassa. Seluruh prosedur tersebut dilakukan dengan sangat cepat, efektif, serta pendarahan minimal. Meski demikian, sunat klamp tidak bisa dilakukan jika anak menderita hipospadia (kelainan letak lubang kencing) ataupun memiliki ibu yang mengidap virus imunodefisiensi (HIV). Risiko pada Khitan Klamp Apa pun metode sunat yang Anda pilih, bila dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, sangat aman dilakukan. Namun, dalam kasus yang langka, Si Kecil mungkin akan mengalami efek samping sunat, termasuk khitan klamp, seperti:  Pemotongan kulup yang tidak sempurna Tenga medis yang kurang kompeten bisa saja meninggalkan kulup yang banyak sehingga anak harus kembali menjalani prosedur sunat di kemudian hari.  Pendarahan Kadang kala, sayatan kulup mengenai pembuluh darah yang terdapat di penis sehingga bagian tersebut berdarah, namun bisa diatasi dengan jahitan. Pendarahan saat sunat klamp berlangsung bisa juga terjadi jika anak memiliki kelainan darah.  Infeksi Komplikasi ini ditandai dengan area kulup atau penis yang merah, nyeri, bengkak, bernanah, bahkan membuat anak demam.  Penis rusak Ini adalah komplikasi yang sangat jarang terjadi, namun bisa saja muncul jika mantri sunat tidak kompeten. Jika anak Anda mengalami gejala komplikasi di atas, periksakan ia ke dokter yang menangani. Diskusikan mengenai langkah koreksi pada penis anak, termasuk kemungkinan melakukan sunat klamp ulangan atau sunat perbaikan. Rumah Khitan Gresik Rajanya sunat dengan Khitan Klamp, layanan di Driyorejo Gresik Tempat Khitan 4 G Plus khitan :  GAK PAKAI SUNTIK Khitan Klamp di Rumah Khitan Gresik saat khitan akan dimulai tidak perlu diberikan suntik sebagai bius disekitar kulit preputiumnya, Sunat Tanpa Jarum Suntik.  GAK PAKAI JAHIT Khitan Klamp di Rumah Khitan Gresik Anak tidak merasakan sakit ketika disunat, bahkan bisa langsung memakai celana dan beraktivitas seperti biasa usai disunat.  GAK PAKAI VERBAN Khitan Klamp di Rumah Khitan Gresik tidak memerlukan jahitan maupun perban karena perdarahan minimal.  GAK PAKAI RIBET Khitan Klamp di Rumah Khitan Gresik proses sunat klamp sangat cepat, yakni hanya sekitar 7-10 menit. Rumah Khitan Gresik Tempat Khitan Klamp 4 G Plus, Khitan Nyaman Bebas Rasa Sakit, Pasca Sunat Tidak Perlu Kontrol. #sunatbayigresik #sunatanakgresik #sunatremajagresik #sunatdewasagresik #sunat gemukgresik #sunatautisgresik #sunatperbaikangresik #sunatbiustanpajarumsuntikgresik

KHITAN MODERN DRIYOREJO GRESIK

Rumah Khitan Gresik, Rumah Khitan Gresik, klinik khitan modern berdiri sejak tahun 2013.memberikan layanan khitan dengan metode modern kepada masyarakat Gresik dan sekitarnya. Rumah Khitan yang berlokasi di desa Banjaran RT 01 RW 05 Driyorejo Gresik adalah layanan yang menghadirkan banyak metode modern yang bisa dijadikan pilihan. Banyak sekali layanan khitan yang masih menggunakan metode yang belum se-modern di Rumah Khitan Gresik. Dan banyak sekali layanan atau klinik khitan yang masih bersifat tradisonal, seperti halnya ke dukun sunat yang sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat. Alih – alih yang didapat adalah permasalahan yang baru. Rumah Khitan Gresik Tempat Khitan Modern Driyorejo Gresik, adalah tempat pilihan yang patut dijadikan pilihan untuk kenyamanan dalam berkhitan. Karena disamping motode yang modern, Rumah Khitan Modern Gresik juga ditangani oleh tenaga yang professional dan kompeten dalam berkhitan. Tenaga yang kompeten adalah salah satu kunci keberhasilan dalam khitan, jika khitan ditangani atau dikerjakan oleh tenaga medis atau ahli khitan yang tidak kompeten justru akan menimbulkan permasalahan yang baru, bisa terjadi perdarahan yang hebat, bahkan lebih fatal lagi penis pun akan bisa terpotong. Rumah Khitan Gresik, Sebagai Tempat Khitan Modern Driyorejo Gresik, jenis khitan metode modern yang ada di Rumah Khitan Gresik, antara lain : KHITAN LEM Metode yang nyaman bagi anak, metode ini menjadi andalan Rumah Khitan Gresik karena menggunakan media lem sebagai pengganti jahit, sehingga cocok bagi anak yang pobia jarum suntik. Metode Sunat Lem metode sunat modern dengan menggunakan lem sebagai perekat, jenis lem yang digunakan adalah lem jaringan yang mengandung 2-Octyl Cyanoacrylate (2-OCA). KEUNGGULAN :  Dengan lem ini, proses pengerjaan metode sunat lem jauh lebih cepat, bagus dan sempurna dibandingkan dengan ketika menggunakan jahitan pada metode tradisional dan sunat konvensional (sayatan dan jahitan). KHITAN KLAMP Khitan Klamp adalah salah satu inovasi terbaru dunia kedokteran khususnya dibidang sirkumsisi (khitanan) dan saat ini sangat banyak dipakai di dunia Internasional. Alat ini sangat diminati oleh para dokter disebabkan alat ini sangat praktis dan aman dibandingkan alat lain yang saat ini ada. Khitan Klamp alat khitan yang berbentuk cincin memang dirancang untuk menghasilkan cara yang aman, cepat, dan canggih. Alat ini diciptakan dengan menggunakan teknologi plastik terkini dan diproduksi dengan standard mutu berkualitas tinggi. Bagi anak yang hiperaktif, alat ini adalah pilihan yang paling tepat karena tingkat keamanannya yang sangat tinggi. Demikian juga untuk anak atau bayi yang masih mengompol alat ini sangat cocok karena tahan terhadap basah. KEUNGGULAN  Lebih Praktis  Alat ini hanya terdiri dari 2 komponen terbuat dari bahan yang ringan dan kuat sehingga persiapan sunatan sangat mudah. Pemasangan alat sangat mudah, tanpa perdarahan, tanpa jahitan dan tanpa perban.  Perawatan setelah sunatan sangat mudah karena tidak memerlukan perawatan khusus seperti metode lain. Dengan alat ini pasien dapat langsung beraktifitas.  Lebih Aman  Prosedur pemasangan alat ini memberikan keamanan yang lebih baik sehingga terhindar dari cedera atau trauma saat pemasangan.  Alat ini dibuat untuk sekali pemakaian (disposable) sehingga terhindar dari resiko infeksi dan tertular penyakit seperti HIV/AIDS, hepatitis dsb. Metode ini tidak memerlukan antibiotik selama perawatan.  Alat ini sangat cocok digunakan untuk anak dengan kelainan seperti Hemofilia, Autis, Hiperaktif, Retardasi Mental, bayi dengan Fimosis, Infeksi/ radang, dsb.  Pada anak yang masih mengompol alat ini adalah pilihan terbaik bagi orang tua karena dengan alat ini luka khitanan terhindar dari siraman air kencing.  Lebih Cepat  Waktu pemasangan sangat cepat (hanya sekitar 5 – 7 menit).  Alat akan terpasang selama 5 hari untuk anak-anak dan 7 hari untuk dewasa.  Selama penggunaan alat akan terasa singkat karena tanpa perawatan khusus.  Waktu penyembuhan rata-rata lebih cepat dibandingkan metode lain yaitu 20 hari sejak hari dikhitan.  Lebih Nyaman  Alat ini sangat ringan dan ergonomis sehingga serasa tidak habis disunat.  Tidak menimbulkan rasa nyeri.  Pilihan waktu sunatan tidak harus liburan atau cuti bekerja karena pasien dapat langsung beraktifitas sehari setelah dikhitan. Khitanan pun dapat dilakukan pagi, siang ataupun malam dengan hasil yang sama.  Alat ini terdiri dari berbagai ukuran sehingga dapat digunakan untuk berbagai usia mulai bayi, anak-anak sampai dewasa.  Kosmetis Hasil khitanan akan lebih estetis, rapi dan simetris sehingga pasien akan merasa lebih puas.  Lebih Ekonomis Khitan Klamp memang sedikit agak mahal dibanding dengan metode modern konvensional. Namun Dibanding dengan biaya yang dikeluarkan, khitan klamp lebih nyaman dan tidak perlu memakan biaya dari segi lainnya seperti biaya mengeluarkan perban dan biaya kontrol. SUNAT STAPLER Sunat Metode Stapler adalah teknik khitan modern dengan teknologi terbaru menggunakan alat Disposable Circumcision Anastomat yang kemudian di dunia medis kedokteran dikenal dengan “Teknik Stapler”. Ada juga yang mengistilahkan dengan sunat teknik Behel. Merek dagang yang banyak beredar adalah ZSR dan Ryps. Alat ini diciptakan berdasarkan konsep yang sama dengan stapler yang digunakan oleh dokter-dokter bedah untuk melakukan pembedahan penyakit wasir atau ambeien. Teknik jahitan menggunakan stapler ini telah lama digunakan dalam dunia kedokteran, terbukti “reliable” dan menjadi pilihan bagi dokter bedah. Apa bila dibandingan dengan teknik atau metode sunat yang ada saat ini, diakui metode sunat stapler memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknik lainya terutama khitan konvensional, klamp dan laser. KEUNGGULAN :  Alat Disposible Perkembangan virus bakteri terus berkembang, begitu juga dalam tindakan khitan, maka dalam konsep khitan modern wajib menggunakan alat yang Disposible (sekali pakai) dalam tindakan khitanya sehingga resiko menularkan penyakit jauh lebih rendah.  Praktis Penggunaan metode ini sangat praktis, hanya dalam hitungan detik langsung bisa memotong kulit dengan rapi. Tanpa perlu di jahit dan tidak ada alat yang menempel. Sehingga lebih nyaman, namun tetap aman.  Proses khitan lebih singkat 10 -15 menitan Khitan menggunakan metode ini sangat singkat. Karena tidak membutuhkan jahitan khusus untuk menyatukan kulit hanya memasang seal atau behel secara melingkar. Yang berfungsi sebagai pengganti jahitan sehingga mencegah pendarahan (hemostatik) dan mendekatkan kulit luar dan kulit dalam sehingga cepat menyatu dan cepat sembuh.  Hasil khitan Rapi dan Estetik Hasil Khitan Stapler memang sangat rapi kerena menggunakan device khusus yang dibuat sesuai dengan diameter ukuran penis. Tanpa membutuhkan jahitan sehingga luka menjadi cepat sembuh rapi dan kosmetik.  Penyembuhan luka lebih cepat Penyembuhan luka khitan Stapler jauh lebih cepat karena minimal terjadinya edema (pembengkakan) dan pendarahan pada saat khitan minimal.  Minimal rasa sakit Khitan Stapler minimal rasa sakit terutama saat pelepasan alat. Hanya cincin silikon dan perban, itu pun menggunakan perban khusus yang memudahkan saat dilepas.  Ideal Semua kelompok Usia Pasien Khitan metode stapler ini cocok segala usia dilengkapi juga dengan berbagai ukuran yang disesuaikan ukuran diameter penis pasien. Sehingga menghasilkan kualitas hasil khitan yang maksimal. Rumah Khitan Gresik, Khitan Modern Driyorejo Gresik Layanan Khitan Bayi, Khitan Anak, Khitan Dewasa, Khitan Gemuk, Khitan Autis, Khitan Perbaikan, Khitan Tanpa Jarum Suntik, Khitan Hypnotherapi. Rumah Khitan Gresik Tempat Pilihan Khitan Modern Driyorejo Gresik - Khitan Nyaman, Tanpa Rasa Sakit. Untuk Informasi lebih lanjut bisa menghubungi : WA : 085645003600 - 085732000865
/ klik website : www. driyorejocare.com

Kamis, 08 November 2018

Kelebihan dan kelemahan smart klamp

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN SUNAT SMART KLAMP Smart klamp adalah metode sunat terbaru dari jerman yang sekarang ini ngeterend dikalangan medis dan masyarakat,sunat metode ini menggunakan alat seperti penjepit yang terpasang di kulit penis yang akan disunat,karena ada penjepit ini darah tidak akan keluar dan penjahitan tidak perlu di lakukan karena luka sudah dijepit dengan alat,selain itu smart klamp juga menggunakan tabung untuk melindungi kepala penis sehingga terhindar dari resiko teriris oleh pisau,sehingga metode sunat ini sangat praktis dan minimal resiko terpotongnya kepala penis yang sering terjadi pada sunat manual atau laser.Selain itu karena metode ini menggunakan tabung yang menutupi kepala penis hal ini mempunyai keuntungan kepala penis tidak tersentuh celana pasien sehingga sehabis sunat pasien bisa aktivitas biasa menggunakan celana tanpa sarung seperti kebiasaan sunat laser dan manual. Namun berdasarkan pengalaman penulis yang sudah ratusan pasien yang disunat dengan smart klamp,ternyata metode terbaru ini mempunyai kelebihan dan kekurangan dibanding metode lain,berikut ini kelemahan dan kerugian dari metode smart klamp dibanding metode laser dan manual 1.Kelebihan: Pengerjaan lebih cepat dibanding laser / manual karena tidak perlu penjahitan sehingga waktu pengerjaannya lbh cepat,namun penulis sering meemukan masalah pd pasien dengan phymosis yang kulit penis dengan lubang kecil dan menebal sehingga menyulitkan pemasangan tabung,sehingga waktu yang dibutuhkan juga lama,namun hal ini bisa diatasi dengan pengguntingan kulit penis terlebih dahulu hanya akan timbul sedikit perdarahan Pasien langsung bisa beraktivitas seperti mandi bahkan berenang karena luka terjepit dengan alat,jadi air tidak bisa masuk ke luka operasi,namun pada pasien yang anaknya penakut hal ini tidak berlaku,meskipun tidak merasa sakit anak tetap tidak mau mandi sampai alat itu dilepas Nyeri yang lebih sedikit dibanding sunat laser dan manual 2.Kekurangan Alat terpasang selama 5 hari padahal jika sunat biasa 3 hari sudah kering dan proses sudah mulai selesai Resiko robekan kulit jepitan setelah alat dilepas,karena sunat pada metode ini tidak ada jahitan,maka setelah alat dilepas sudah tidak ada lagi penahannya,sehingga jika penis pasien ereksi,resiko terjadi robekan masih ada,sehingga metode ini tidak kita sarankan pada sunat dewasa Pelepasan tabung yang lebih rumit,setelah 5 hari smart kalamp akan dilepas,berdasarkan pengalaman penulis pelepasan tabung sering sulit dan menimbulkan nyeri.

Parafimosis ( di Sunat Jin )

Mengenal lebih jauh apa iyu parafimosis....? Biasa orang awam menyebutnya karena disunat jin. Apa itu parafimosis? Parafimosis adalah kondisi saat kulup penis tidak dapat ditarik kembali ke kepala penis. Dapat menyebabkan kulup penis membengkak dan tersangkut, sehingga mencegah peredaran darah terjadi secara optimal pada penis. Kondisi ini berbahaya apabila tidak ditangani dengan segera. Seberapa umumkah parafimosis? Parafimosis seringkali terjadi pada pria yang tidak disunat, khususnya anak-anak dan lansia. Kemungkinan terkena kondisi ini dapat dikurangi apabila Anda menghindari faktor risiko. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Tanda-tanda & gejala Apa saja tanda-tanda dan gejala parafimosis? Permasalahan utama gangguan ini adalah kesulitan untuk menarik kembali kulup ke depan kepala penis. Namun gejala lain berupa: Pembengkakan pada penis atau kulup Nyeri pada penis Kepala penis berubah warna menjadi merah atau hitam-dan-biru Selain itu, masih terdapat juga beberapa ciri dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki keluhan yang sama, tolong konsultasikan kepada dokter Anda. Kapan saya harus periksa ke dokter? Apabila Anda mengalami salah satu dari gejala yang dijelaskan di atas atau memiliki pertanyaan lain, tolong konsultasikan dengan dokter. Setiap orang memiliki reaksi tubuh yang berbeda-beda. Berkonsultasi dengan dokter adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan. Penyebab Apa penyebab parafimosis? Parafimosis disebabkan oleh: Luka di area penis Kulup seringkali tidak ditarik lagi setelah kencing atau dibersihkan Infeksi dapat disebabkan karena penis yang tidak dibersihkan dengan baik. Faktor-faktor risiko Apa yang meningkatkan risiko saya untuk parafimosis? Beberapa faktor berisiko di bawah ini dapat memengaruhi kemungkinan Anda terkena Parafimosis, yakni: Tidak disunat Disunat secara kurang tepat atau kurang sempurna Anak-anak atau lansia Tidak adanya risiko tidak berarti Anda bebas dari kemungkinan terpapar penyakit. Ciri dan gejala yang dituliskan hanya untuk referensi saja. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Apa saja pilihan pengobatan saya untuk parafimosis? Kepala penis akan diremas. Apabila tekniknya tidak efektif, maka kulup akan dilepaskan secara paksa. Namun dalam banyak kasus, dokter hanya akan menarik kulit kulup dengan memberikan lubrikan pada penis dan kulup agar licin. Teknik ini akan menyebabkan rasa sakit, maka pasien biasanya berada dalam pengaruh obat penahan rasa sakit. Dokter akan mencoba untuk mengurangi bengkak dengan menggunakan kompresan kantung es; namun apabila bengkak yang terjadi sudah parah, maka akan disuntikkan hyluronidase (sejenis enzim yang membantu mengurangi bengkak). Apabila keadaannya terlalu parah, maka kulup akan benar-benar dihilangkan (disunat). Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk parafimosis? Dokter akan membuat diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda pembengkakan di sekitar poros dekat kepala penis. Pengobatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi parafimosis? Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan di rumah yang dapat membantu Anda menghadapi Parafimosis: Bersihkan area kemaluan Anda setiap hari dengan baik Selalu menarik kembali kulup penis ke depan setelah kencing dan setelah dibersihkan Lakukan pengecekan berkala untuk perawatan kesehatan Anda.

Sabtu, 03 November 2018

Terapi Infra Red ( IR )

Apa itu Terapi Infrared (IR)? Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm. Bagaimana Prinsip Kerja Terapi Infrared (IR)? Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki. Apa Indikasi Terapi Infrared (IR)? 1. Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi lutut, dsb. 2. Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab. 3. Ketegangan otot atau spasme otot. 4. Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan. 5. Penyembuhan luka di kulit. Apa Kontraindikasi Terapi Infrared (IR)? Terapi infrared (IR) merupakan salah satu jenis terapi yang aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini dan sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di bawah ini memberitahu terlebih dahulu kepada dokter atau fisioterapis sebelum mendapatkan terapi ini. Kontra indikasi absolut ( yang mutlak tidak boleh) meliputi: 1. Kelainan perdarahan 2. Kelainan pembuluh darah vena atau peradangan pembuluh darah, seperti thrombophlebitis 3. Gangguan sensoris berupa rasa raba maupun terhadap suhu 4. Gangguan mental 5. Tumor ganas atau kanker 6. Penggunaan infrared pada mata. Kontra indikasi relatif (boleh diberikan tetapi dengan pengawasan ketat dari dokter ataupun terapis yang memberikan) meliputi: 1. Trauma atau peradangan akut 2. Kehamilan 3. Gangguan sirkulasi darah 4. Gangguan regulasi suhu tubuh 5. Bengkak atau edema 6. Kelainan jantung 7. Adanya metal di dalam tubuh 8. Luka terbuka 9. Pada kulit yang sudah diolesi obat-obat topikal atau obat gosok 10. Kerusakan saraf. Apa Efek Samping Terapi Infrared (IR)? Secara umum terapi infrared (IR) sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi efek samping pun bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi: 1. Luka bakar derajat ringan. 2. Bertambahnya peradangan. 3. Nyeri yang bertambah. 4. Alergi kulit, terutama pada penderita yang mempunyai riwayat alergi terhadap suhu panas. 5. Perdarahan yang bertambah pada luka terbuka. 6. Pingsan. Bagaimana Prosedur Terapi Infrared (IR)? Sebelum mendapatkan terapi infrared sebaiknya menggunakan baju longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek. Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok. Sebaiknya juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menyebabkan iritasi kulit pada saat diberikan pemanasan dengan infrared, bila menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai. Prosedur terapi infrared: 1. Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman. 2. Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan kemungkinan kontraindikasi untuk pemberian terapi dan riwayat alergi terhadap suhu panas. Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi tujuan terapi infrared sesuai kondisi dan keadaan seseorang, tiap individu berbeda. 3. Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi air. Bila mempunyai kulit yang sensitif dan kering sekali sebaiknya diberitahukan kepada dokter atau terapis yang akan menerapi, sehingga tidak akan digunakan kapas alkohol yang kadang dapat menyebabkan iritasi kulit. 4. Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman mungkin, bagian yang akan diterapi tidak ditutupi oleh pakaian sehingga infrared akan langsung mengenai kulit dan memberikan hasil yang optimal. 5. Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis waktu dan posisi alat infrared. 6. Kemudian segera infrared akan diberikan, jangan menatap langsung lampu infrared. 7. Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera bilang kepada terapis atau dokter yang menerapi. 8. Selesai terapi akan ditandai oleh bunyi timer dari alat infrared. Jangan langsung berdiri atau duduk, tetap berbaring beberapa saat untuk mengembalikan aliran darah ke normal. 9. Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai efek yang dirasakan setelah selesai terapi. terapi infra red tubuh Terapi infra red pundak Terapi infra red lutut Berapa Kali Terapi Infrared (IR) Harus Dilakukan untuk Hasil yang Optimal? Frekuensi pemberian terapi infrared bergantung pada tujuan terapi dan respon dari penderita dan analisis dokter atau terapis yang memeriksanya. Jumlah terapi yang diberikan dan dosis yang digunakan tergantung pengalaman klinis dokter atau terapis di pusat terapi tersebut, setiap dokter ataupun terapis memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter atau terapis di pusat terapi yang lain, sehingga dosis yang diberikan dan jumlah terapi nya pun tidak sama meskipun alatnya sama. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tujuan untuk meningkatkan elastisitas jaringan lunak diperlukan 6 kali terapi dengan frekuensi 2-3 kali per minggu dengan waktu pemberian 30 menit setiap kali terapi, tentunya dengan diikuti terapi lainnya seperti terapi latihan dsb, tidak cukup hanya mengandalkan satu modalitas terapi saja.

Kamis, 01 November 2018

Khitan modern

5 Metode Sunat Buat Anak Laki-laki Normalnya, sunat itu memang sakit (meski banyak juga yang bilang bahwa sunat itu tidak sakit!). Bagaimana tidak? Ujung penis, yang merupakan salah satu bagian tubuh laki-laki paling sensitif itu, dipotong. Meski begitu, seiring dengan semakin modern teknik sunat, semakin banyak pula pilihan yang dapat membuat si kecil tak merasa kesakitan. Metode sunat tanpa sakit sempat ramai dibicarakan di jagat perkhitanan, dan kini menjadi pilihan utama banyak mama ketika akan mengkhitankan anak mereka. Jauh sebelum teknik sunat tanpa sakit jadi populer, masyarakat kita sudah mengenal berbagai teknik sunat tradisional atau konvensional. Yuk, kenali lebih jauh berbagai teknik sunat tersebut, agar Mama tak ragu memilih ketika tiba saatnya anak berkata, “Aku mau sunat, Ma!” 1. Tradisional Teknik ini mungkin sudah sangat jarang ditemui di daerah perkotaan. Teknik sunat tradisional biasanya dilakukan oleh bong supit (juru khitan), bengkong (dukun sunat dalam masyarakat Betawi), menggunakan pisau, silet, atau pun bambu yang telah ditajamkan. Peralatan yang akan dipakai tersebut disterilkan dengan alkohol sebelum penggunaan. Tanpa pembiusan, kulit penis yang akan dipotong diregangkan dengan semacam alat penjepit, baru kemudian dipotong dengan sekali iris. Setelah itu, bekas luka ditaburi semacam obat antiinfeksi dan dibalut tanpa melalui proses dijahit. KELEBIHAN: - Prosesnya cepat. KEKURANGAN: - Berisiko terjadi perdarahan dan infeksi, jika dilakukan dengan tidak benar dan tidak steril. - Berisiko terpotongnya saraf di sekitar penis yang bisa memengaruhi hubungan seksual kelak. 2. Konvensional Metode sunat ini paling banyak digunakan hingga kini oleh banyak tenaga dokter maupun mantri sunat. Alat yang digunakan telah sesuai dengan standar medis. Sebelum kulit penis dipotong, akan dilakukan pembiusan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kulit penis diiris melingkar menggunakan gunting atau pisau khusus bedah. Setelah dipotong, kulit penis disatukan kembali dengan cara dijahit sehingga hasilnya relatif lebih baik. KELEBIHAN: - Rasa sakit minimal karena menggunakan bius lokal. - Risiko infeksi kecil karena menggunakan peralatan yang sudah sesuai dengan standar medis. - Biaya cukup terjangkau. - Bisa diterapkan pada pasien hiperaktif, autisme, dan anak yang berpenis kecil. KEKURANGAN: - Proses pengerjaan cukup lama, sekitar 30 - 50 menit. - Proses penyembuhan relatif lama. - Luka tidak boleh terkena air selama beberapa hari agar proses penyembuhan lebih cepat. 3. Electric cauter Metode ini sempat booming beberapa waktu lalu, dan kerap disebut sebagai metode sunat laser. Penamaan ini sebenarnya kurang tepat karena sama sekali tidak menggunakan laser, yang diasumsikan sebagai sinar berwarna merah dalam film-film sci-fi . Padahal, pada praktiknya, sunat laser memakai alat cauter untuk memotong kulit penis. Alat itu berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Nah, elemen yang memerah itulah yang digunakan untuk memotong kulit penis. Alat cauter akan memotong kulit tanpa berdarah, karena bersifat panas dan langsung membekukan darah di kulit tersebut. Cara ini tergolong aman, selama cauter tidak mengenai kepala penis. Itu sebabnya, sunat ini harus dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman melakukan. Banyak yang berpikir bahwa sunat laser tidak memerlukan jahitan. Padahal, tidak demikian. Sunat dengan electro cauter tetap membutuhkan jahitan untuk merapikan hasil sunat. Dengan dijahit, luka sunat juga akan lebih cepat sembuh. Kesimpulannya, metode sunat ini sebenarnya serupa dengan sunat konvensional. hanya berbeda di penggunaan alatnya saja. KELEBIHAN: - Risiko perdarahan minimal karena menggunakan elemen yang dipanaskan. - Cocok untuk anak di bawah usia 3 tahun yang pembuluh darahnya sangat kecil. - Waktu penyembuhan relatif lebih cepat dibandingkan metode konvensional. - Waktu pengerjaan lebih cepat dibandingkan metode konvensional. KEKURANGAN: - Menimbulkan bau yang menyengat, seperti daging terbakar, serta dapat menyebabkan luka bakar. - Prosedur harus dilakukan oleh dokter ahli karena jika tidak dilakukan dengan benar, kulit penis dikhawatirkan dapat menutup kembali. - Pada anak yang sudah lebih besar, dokter biasanya menyarankan bius total. 4. Klem Klem adalah tabung plastik khusus yang memiliki ukuran bervariasi sesuai ukuran penis. Metode klem memilik banyak variasi alat dan nama, walaupun prinsip dan cara kerjanya sama: Kulit penis (kulup) dijepit dengan suatu alat sekali pakai, kemudian dipotong dengan pisau bedah, tanpa harus dilakukan penjahitan. Setelah itu, klem akan dipasang pada penis hingga luka mengering sekitar 3-6 hari. Anda bisa menemukan berbagai nama klem, di antaranya Ismail Clamp, Q-Tan, Ali’s Clamp, Tara Clamp, dan Smart Clamp. Inilah metode sunat yang sedang jadi favorit para mama saat ini, karena si kecil tidak akan merasakan sakit sama sekali dan bisa langsung memakai celana dan beraktivitas seperti biasa usai sunat. KELEBIHAN: - Perdarahan minimal, tanpa jahitan maupun perban. - Luka khitan boleh kena air. - Proses cepat, hanya sekitar 7 - 10 menit. - Rasa sakit minimal, si kecil bisa langsung beraktivitas seperti biasa pasca khitan. KEKURANGAN: - Biaya lebih mahal dibandingkan metode konvensional. - Klem yang menempel pada penis dapat membuat si kecil merasa tak nyaman. 5. Laser CO2 Inilah metode sunat laser yang sesungguhnya. Meski masih sangat jarang dilakukan, metode sunat laser sudah tersedia di Indonesia, terutama di kota besar, seperti Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2. Setelah dibius lokal, kulit penis yang hendak dipotong ditarik dan dijepit dengan klem. Laser CO2 kemudian memotong kulit penis tanpa mengeluarkan setetes darah pun. Meski begitu, kulit tetap harus dijahit agar proses penyembuhan sempurna. KELEBIHAN: - Relatif cepat, dalam waktu 10 - 15 menit sudah selesai. - Tidak ada perdarahan, kalaupun ada, sangat sedikit. - Proses penyembuhan cepat. - Rasa sakit minimal. - Hasil secara estetika lebih baik. KEKURANGAN: - Harga relatif mahal dan hanya tersedia di rumah sakit besar.

Perawatan luka modern

PERAWATAN LUKA MODERN DRESSING


 BAB I
PENDAHULUAN

1.       LATAR BELAKANG
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka.  Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada dasarnya, pemilihan produk yang tepat harus berdasarkan pertimbangan biaya (cost), kenyamanan (comfort), keamanan (safety). Secara umum, perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang  melihat sisi klien dari berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis, ekonomi, dan sosial.

2.       TUJUAN
a.    Agar mahasiswa keperawatan menetahui perkembangan perawatan khususnya dalam perawatan luka.
b.    Agar mahasiswa lebih mahir dan berpengetahuan dibidang perawatan lukka dengan model modern dressing.





BAB II
PEMBAHASAN

1.       PENGERTIAN LUKA
Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Adapun berdasarkan sifat yaitu : abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll. Sedangkan klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulit meliputi: superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang.
Berdasarkan proses penyembuhan, dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a)    Healing by primary intention
Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke ekseternal.
b)   Healing by secondary intention
Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.
c)    Delayed primary healing (tertiary healing)
Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi, diperlukan penutupan luka secara manual.
Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau jika menunjukkan tanda-tanda infeksi.

2.       PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1.    Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih (overlap)
2.    Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka tersebut
3.    Fase penyembuhan luka :
a)    Fase inflamasi :
1)   Hari ke 0-5
2)   Respon segera setelah terjadi injuri  pembekuaàn darah  untuk mencegah kehilangan darahà
3)   Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa
4)   Fase awal terjadi haemostasis
5)   Fase akhir terjadi fagositosis
6)   Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi
b)   Fase proliferasi or epitelisasi
1)   Hari 3 – 14
2)   Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka  luka nampak merah segar, mengkilatà
3)   Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin and hyularonic acid
4)   Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka
5)   Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi
c)    Fase maturasi atau remodelling
1)   Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun
2)   Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan kekuatan jaringan (tensile strength)
3)   Terbentuk jaringan parut (scar tissue)  50-80% sama kuatnya dengan jaringan sebelumnyaà
4)   Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular and vaskularisasi jaringan yang mengalami perbaikan

3.   Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
a.    Status Imunologi
b.    Kadar gula darah (impaired white cell function)
c.    Hidrasi (slows metabolism)
d.   Nutritisi
e.    Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid osmotic pressure – oedema)
f.     Suplai oksigen dan vaskularisasi
g.    Nyeri (causes vasoconstriction)
h.    Corticosteroids (depress immune function)

4.    Cara Perawatan Luka dengan Modern Dressing
Perkembangan perawatan luka (wound care ) berkembang dengan sangat pesat di dunia kesehatan. Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance, dimana disebutkan dalam beberapa literature lebih efektif untuk proses penyembuhan luka bila dibandingkan dengan metode konvensional.
Perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal sebagai metode modern dressing dan memakai alat ganti balut yang lebih modern. Metode tersebut belum begitu familiar bagi perawat di Indonesia
Biasanya, tidak banyak yang dilakukan untuk merawat luka. Apalagi jika hanya luka ringan. Langkah pertama yang diambil adalah membersihkannya kemudian langsung diberi obat luka atau yang lebih dikenal dengan obat merah. Sementara pada luka berat, setidaknya langkah yang diambil tidak jauh dari membersihkannya dahulu, setelah itu diberi obat. Sering orang tidak memperhatikan perlukah luka tersebut dibalut atau tidak.
Sementara itu, menurut Anik Enikmawati SKep NS dari Akper Muhammadiyah Surakarta, kepada Joglosemar beberapa waktu lalu mengungkapkan perawatan luka berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan luka tersebut. “Perawatan luka paling sulit tergantung pada derajat luka. Jika luka mendalam sampai ke lapisan kulit paling dalam, proses sembuhnya tentu saja juga paling lama.” ungkapnya.
Seperti pada kasus luka akibat penyakit diabetes misalnya, papar Anik, terdapat kasus bahwa luka tersebut harus diamputasi. Namun, tindakan amputasi ternyata bisa digagalkan setelah dirawat dengan saksama dan dengan metode yang benar dan tentunya dilakukan oleh perawat ahli. “Kesembuhan luka pada tingkat tertentu seperti pada kasus luka akibat diabetes tergantung pada kedisiplinan perawatan. Untuk itu harus diperkenalkan pada masyarakat bahwa telah ada program perawatan di rumah atau home care dengan perawat datang ke rumah,” ujar Anik.
Namun sekarang, perkembangan perawatan luka atau disebut dengan wound care berkembang sangat pesat di dunia kesehatan. Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance, di mana disebutkan dalam beberapa literatur lebih efektif untuk penyembuhan luka bila dibandingkan dengan metode konvensional.
Perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal sebagai metode modern dressing dan memakai alat ganti balut yang lebih modern. Metode tersebut memang belum familier bagi perawat di Indonesia. Di sisi lain, metode perawatan luka modern dressing ini telah berkembang di Indonesia terutama rumah sakit besar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Sedangkan di rumah sakit-rumah sakit tingkat kabupaten, perawatan luka menggunakan modern dressing tersebut masih belum berkembang dengan baik. Untuk itu, belum lama Akper Muhammadiyah Surakarta mengadakan workshop dengan tajuk A Half Day Workshop on Wound Management di Balai Muhammadiyah Surakarta. Sebagai pembicara, hadir Widasari SG SKP RN WOC (ET) N WCS, Direktur Wocare Klinik.
Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa suatu luka akan cepat sembuh jika luka tersebut telah mengering. Namun faktanya, lingkungan luka yang seimbang kelembabannya memfasilitasi pertumbuhan sel dan proliferasi kolagen di dalam matriks nonselular yang sehat. Pada luka akut, moisture balance memfasilitasi aksi faktor pertumbuhan, cytokines dan chemokines yang mempromosi pertumbuhan sel dan menstabilkan matriks jaringan luka. Jadi, luka harus dijaga kelembabannya.
Dikatakan Widasari, terlalu lembab di lingkungan luka dapat merusak proses penyembuhan luka dan merusak sekitar luka, menyebabkan maserasi tepi luka. Sementara itu, kurangnya kondisi kelembaban pada luka menyebabkan kematian sel, dan tidak terjadi perpindahan epitel dan jaringan matriks.
Untuk menciptakan suasana lembab, pada cara perawatan luka konvensional memerlukan kasa sebagai balutan dan Na Cl untuk membasahi. Kemudian luka dikompres kasa lembab dan diganti sebelum kasa mengering, dalam hal ini, memerlukan penggantian kasa yang sering. Sementara untuk metode perawatan modern, dalam menciptakan suasana lembab menggunakan modern dressing, misalnya dengan ca alginat atau hydrokoloid.
Dikatakan Widasari, pada perawatan luka secara modern ini harus tetap diperhatikan pada tiga tahapnya yakni mencuci luka, membuang jaringan mati dan memilih balutan. “Mencuci luka bertujuan untuk menurunkan jumlah bakteri dan membersihkan dari sisa balutan lama, serta debrimen jaringan nekrotik atau membuang jaringan dari sel yang mati dari permukaan luka. Dalam hal ini harus diperhatikan pada pemilihan cairan pencuci yang tepat, hati-hati terhadap pemakaian antiseptik. Sedangkan teknik pencucian dapat dengan cara perendaman atau irigasi,” tuturnya.
Di sisi lain, pemilihan balutan merupakan tahap penting untuk mempercepat proses penyembuhan pada luka. Tujuan dari pemilihan balutan luka ini adalah untuk membuang jaringan mati, benda asing atau partikel dari luka. Belutan juga dapat mengontrol kejadian infeksi atau melindungi luka dari trauma dan invasi bakteri. Pemilihan balutan harus mampu mempertahankan kelembaban luka, selain juga berfungsi sebagai penyerap cairan luka. Balutan juga harus nyaman digunakan dan steril serta cost effective.
Sebagai pengganti perawatan luka secara konvensional yang harus sering mengganti kain kasa dengan Na Cl sebagai pembalut luka, sekarang telah ada metode perawatan luka secara modern yang memiliki prinsip menjaga kelembaban luka. Dalam hal ini, jenis balutan yang digunakan adalah kasa. Metode yang dikenal dengan modern dressing ini beberapa contoh di antaranya yakni dengan penggunaan bahan seperti hydrogel.
Hydrogel berfungsi untuk menciptakan lingkungan luka tetap lembab. Selain itu juga melunakkan dan menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan sehat yang akan terserap ke dalam struktur gel dan terbuang bersama pembalut. Hydrogel juga dapat meningkatkan autolityk debrimen secara alami. Menurut Widasari SG SKP RN WOC (ET)N WCS, Direktur Wocare Klinik, debrimen berarti proses pembuangan jaringan nekrosis atau kematian sel yang disebabkan oleh penurunan proses enzimatic tubuh dari permukaan luka. “Modern Dressing dengan hydrogel tidak menimbulkan trauma dan sakit pada saat penggantian balutan dan dapat diaplikasikan selama tiga hari sampai lima hari,” tuturnya.
Jenis modern dressing lainnya yakni Ca Alginat dimana kandungan Ca dapat membantu menghentikan perdarahan. Kemudian hydroselulosa dengan fungsi mampu menyerap cairan dua kali lipat dari Ca Alginat. Selanjutnya adalah hydrokoloid yang mampu menjaga dari kontaminasi air dan bakteri serta dapat digunakan untuk balutan primer dan balutan sekunder. Penggunaan jenis modern dressing tentunya disesuaikan dengan jenis indikasi luka.
Di sisi lain, Widasari menyarankan untuk penggunaan kasa serta metcovazin dalam perawatan luka dengan kondisi luka yang memiliki warna dasar merah, kuning dan hitam. “ Metcovazin memiliki fungsi untuk mendukung autolytik debrimen, menghindari trauma saat membuka balutan, mengurangi bau tidak sedap yang ditimbulkan luka serta mempertahankan suasana lembab. Bentuknya salep dalam kemasan,” tandasnya. n Triawati Prihatsari Purwanti

5.  Pengkajian Luka
1)   Kondisi luka
a)    Warna dasar luka
Dasar pengkajian berdasarkan warna yang meliputi : slough (yellow), necrotic tissue (black), infected tissue (green), granulating tissue (red), epithelialising (pink).
b)   Lokasi ukuran dan kedalaman luka
c)    Eksudat dan bau
d)   Tanda-tanda infeksi
e)    Keadaan kulit sekitar luka : warna dan kelembaban
f)    Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung
2)   Status nutrisi klien : BMI, kadar albumin
3)   Status vascular : Hb, TcO2
4)   Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-obatan immunosupresan yang lain
5)   Penyakit yang mendasari : diabetes atau kelainan vaskularisasi lainnya

6.   Perencanaan
1)   Pemilihan Balutan Luka
Balutan luka (wound dressings) secara khusus telah mengalami perkembangan yang sangat pesat selama hampir dua dekade ini. Revolusi dalam perawatan luka ini dimulai dengan adanya hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor G.D Winter pada tahun 1962 yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tentang keadaan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka. Menurut Gitarja (2002), adapun alasan dari teori perawatan luka dengan suasana lembab ini antara lain:
a.    Mempercepat fibrinolisis. Fibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat dihilangkan lebih cepat oleh netrofil dan sel endotel dalam suasana lembab.
b.    Mempercepat angiogenesis. Dalam keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan merangsang lebih pembentukan pembuluh darah dengan lebih cepat.
c.    Menurunkan resiko infeksi
d.   Kejadian infeksi ternyata relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan kering.
e.    Mempercepat pembentukan Growth factor. Growth factor berperan pada proses penyembuhan luka untuk membentuk stratum corneum dan angiogenesis, dimana produksi komponen tersebut lebih cepat terbentuk dalam lingkungan yang lembab.
f.     Mempercepat terjadinya pembentukan sel aktif. Pada keadaan lembab, invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.
Pada dasarnya prinsip pemilihan balutan yang akan digunakan untuk membalut luka harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:
a.    Kapasitas balutan untuk dapat menyerap cairan yang dikeluarkan oleh luka (absorbing)
b.    Kemampuan balutan untuk mengangkat jaringan nekrotik dan mengurangi resiko terjadinya kontaminasi mikroorganisme (non viable tissue removal)
c.    Meningkatkan kemampuan rehidrasi luka (wound rehydration)
d.   Melindungi dari kehilangan panas tubuh akibat penguapan
e.    Kemampuan atau potensi sebagai sarana pengangkut atau pendistribusian antibiotic ke seluruh bagian luka (Hartmann, 1999; Ovington, 1999)

Dasar pemilihan terapi harus berdasarkan pada :
1.    Apakah suplai telah tersedia?
2.    Bagaimana cara memilih terapi yang tepat?
3.    Bagaimana dengan keterlibatan pasien untuk memilih?
4.    Bagaimana dengan pertimbangan biaya?
5.    Apakah sesuai dengan SOP yang berlaku?
6.    Bagaimana cara mengevaluasi?

2)   Jenis-jenis balutan dan terapi alternative lainnya
a.    Film Dressing
1.    Semi-permeable primary atau secondary dressings
2.    Clear polyurethane yang disertai perekat adhesive
3.    Conformable, anti robek atau tergores
4.    Tidak menyerap eksudat
5.    Indikasi : luka dgn epitelisasi, low exudate, luka insisi
6.    Kontraindikasi : luka terinfeksi, eksudat banyak
7.    Contoh: Tegaderm, Op-site, Mefilm
b.  Hydrocolloid
1.      Pectin, gelatin, carboxymethylcellulose dan elastomers
2.      Support autolysis untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough
3.      Occlusive –> hypoxic environment untuk mensupport angiogenesis
4.      Waterproof
5.      Indikasi : luka dengan epitelisasi, eksudat minimal
6.      Kontraindikasi : luka yang terinfeksi atau luka grade III-IV
7.      Contoh: Duoderm extra thin, Hydrocoll, Comfeel
c.    Alginate
1.    Terbuat dari rumput laut
2.    Membentuk gel diatas permukaan luka
3.    Mudah diangkat dan dibersihkan
4.    Bisa menyebabkan nyeri
5.    Membantu untuk mengangkat jaringan mati
6.    Tersedia dalam bentuk lembaran dan pita
7.    Indikasi : luka dengan eksudat sedang s.d berat
8.    Kontraindikasi : luka dengan jaringan nekrotik dan kering
9.    Contoh : Kaltostat, Sorbalgon, Sorbsan
d.   Foam Dressings
1.    Polyurethane
2.    Non-adherent wound contact layer
3.    Highly absorptive
4.    Semi-permeable
5.    Jenis bervariasi
6.    Adhesive dan non-adhesive
7.    Indikasi : eksudat sedang s.d berat
8.    Kontraindikasi : luka dengan eksudat minimal, jaringan nekrotik hitam
9.    Contoh : Cutinova, Lyofoam, Tielle, Allevyn, Versiva
e.    Terapi alternatif
1.    Zinc Oxide (ZnO cream)
2.    Madu (Honey)
3.    Sugar paste (gula)
4.    Larvae therapy/Maggot Therapy
5.    Vacuum Assisted Closure
6.    Hyperbaric Oxygen

7.    Implementasi
1)   Luka dengan eksudat & jaringan nekrotik (sloughy wound)
a.     Bertujuan untuk melunakkan dan mengangkat jaringan mati (slough tissue)
b.    Sel-sel mati terakumulasi dalam eksudat
c.    Untuk merangsang granulasi
d.   Mengkaji kedalaman luka dan jumlah eksudat
e.    Balutan yang dipakai antara lain: hydrogels, hydrocolloids, alginates dan hydrofibre dressings
2)  Luka Nekrotik
a.    Bertujuan untuk melunakan dan mengangkat jaringan nekrotik (eschar)
b.    Berikan lingkungan yg kondusif u/autolisis
c.    Kaji kedalaman luka dan jumlah eksudat
d.   Hydrogels, hydrocolloid dressing
3)   Luka terinfeksi
a.    Bertujuan untuk mengurangi eksudat, bau dan mempercepat penyembuhan luka
b.    Identifikasi tanda-tanda klinis dari infeksi pada luka
c.    Wound culture – systemic antibiotics
d.   Kontrol eksudat dan bau
e.    Ganti balutan tiap hari
f.     Hydrogel, hydrofibre, alginate, metronidazole gel (0,75%), carbon dressings, silver dressings
4)   Luka Granulasi
a.    Bertujuan untuk meningkatkan proses granulasi, melindungi jaringan yang baru, jaga kelembaban luka
b.    Kaji kedalaman luka dan jumlah eksudat
c.    Moist wound surface – non-adherent dressing
d.   Treatment overgranulasi
e.     Hydrocolloids, foams, alginates
5)  Luka epitelisasi
a.    Bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk “re-surfacing”
b.    Transparent films, hydrocolloids
c.    Balutan tidak terlalu sering diganti
6)  Balutan kombinasi
a.    Untuk hidrasi luka : hydrogel + film atau hanya hydrocolloid
b.    Untuk debridement (deslough) : hydrogel + film/foam atau hanya hydrocolloid atau alginate + film/foam atau hydrofibre + film/foam
c.    Untuk memanage eksudat sedang s.d berat : extra absorbent foam atau extra absorbent alginate + foam atau hydrofibre + foam atau cavity filler plus foam



BAB III
PENUTUP

1.    KESIMPULAN
a.    Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan luka dapat memberikan nilai optimal jika digunakan secara tepat
b.    Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah pengkajian luka yang komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai dengan kebutuhan pasien
c.    Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis diperlukan untuk menunjang perawatan luka yang berkualitas
2.    SARAN
a.    Pergunakanlah makalah ini sebagai pedoman dalam pembelajaran perawatan luka modern
b.    Jadilah calon perawat yang berkompeten dan berdaya saing